بسم الله الرحمن الرحيم

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

Kamis, 25 Maret 2010

DINAMIKA PENCINTA ALAM INDONESIA

DINAMIKA PENCINTA ALAM INDONESIA

A. Landasan Historis

Sejarah Pencinta Alam Indonesia dimulai sejak:

v Lahirnya Impala FS-UI sekitar tahun 1964 oleh Soe hok Gie. Organisasi ini merupakan organisaai internal UI.

v Lahirnya Mapala UI tahun 1970, pertama kali diperkenalkannya istilah Pencinta Alam secara eksternal. Belakangan UI mengklaim istilah Pencinta Alam sebagai hak paten.

Mapala merupakan:

v Wadah perjuangan dalam dinamika politik tahun 60-an(G30S PKI, Trikora, Angkatan 66, Badan Kepanduan menjadi Pramuka, korupsi, kemiskinan, wanadri, pergantian orde lama ke orde baru dll.)

v Pergerakan mahasiswa Indonesia.

Setelah mendaki Gunung Slamet Soe Hok Gie pernah menulis:

Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami

Kami katakana bahwa

Kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan

Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan

Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya

Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat

Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat

Karena itulah kami naik gunung.

(Kompas 1969)

Sebenarnya : adanya suatu kebenaran dari beberapa kebenaran

Bahwa : kebenaran universal dari beberapa kebenaran

Slogan : inkonsistensi

Hipokrisi : kebohongan, (teori hyppocrates)

B. Landasan Filosofis

Allah menciptakan alam dan manusia sebagai eksistensi keilahian. Dalam agama Kristen alam adalah sumber penyataan Allah yang tidak tertulis (melalui ciptaannya). Allah ingin manusia mengenalnya dengan memberikan potensi-potensi berupa:

Jasmaniah/inderawi (PQ ) = mengetahui

Pikiran (IQ) = mengerti (tindakan, cara ,waktu)

Hati (EQ) = memahami (ucapan)

Bathin (SQ) = menyadari

Dalam kegiatan, semua akan terlibat.

Istilah Pencinta alam hanya dikaji secara filosofis, bukan dengan gramatikal

Statemen = perjuangan

Paham = naturalis

Metode = outbond, adeventure

Belajar adalah proses keilmuan diri dan kedirian ilmu (tergambar dalam perilaku). Ilmu adalah sesuatu yang sudah ada sedangkan pengetahuan adalah ilmu yang telah ditemukan. Dalam konteks Pencinta Alam, media belajar adalah di alam Khususnya alam liar (bukan alam bebas yang adalah fiktif) yang terdiri dari gunung, gua, laut, tebing dll yaitu media petualangan yang kemudian memunculkan istilah mountaineer, caver, diver, climber. Oleh karena itu, alam harus dijaga karena alam adalah media untuk belajar.

Memandang gunung sebagai tumpukan tanah, batu atau pohon berarti memandang diri sebagai darah, daging dan tulang. Memandang gunung seharusnya dalah memandang sebagai segitiga hubungan Tuhan, alam dan manusia. Karena alam adalah eksistensi keilahian Allah, maka mendatangi gunung adalah mendatangi firman Allah.

Istilah pencinta alam hanya dikenal di Indonesia. Di negara lain, dikenal adeventure atau petualangan. Wanadri pada dasarnya adalh sebuah organisaia petualangan. Tujuan petualangan hanyalah untuk menjelajahi atau menaklukkan alam tanpa berusaha untuk melestarikan dan menjaganya.

Diposkan oleh Hans Crf Shevchenko di 02:50 http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif

Label: DINAMIKA PAI

Sabtu, 08 Agustus 2009

TIPS MENDAKI DI MUSIM HUJAN

Keinginan mendaki gunung bagi para pendaki gunung bisa datang kapan saja, dan ini terkadang tidak memandang musim. Entah itu musim kemarau atau musim hujan sekalipun, keinginan untuk mendatangi puncak-puncak gunung selalu ada di hati para pendaki gunung, ini tak bisa dipungkiri oleh pendaki gunung manapun.

Mendaki gunung di saat hujan, jelas bagi yang bukan pendaki gunung sekalipun akan bisa membayangkan situasi yang akan dihadapi, musim hujan di kota dataran rendah saja curah hujan cukup tinggi apalagi di gunung, pasti anda bisa membayangkan perjalanan pendakian akan diguyur oleh hujan. Berikut beberapa tip-tip yang bisa diikuti agar perjalanan pendakian anda terasa lebih menyenangkan meskipun disaat hujan.

Bawa Payung

Payung sangat praktis sekali, bawalah payung lipat yang ukuran kecil dan ringan serta ringkas. Dengan membawa payung ini anda terkadang tidak perlu harus memakai jas hujan atau rain coat. Yang jelas berjalan dibawa hujan dengan payung akan lebih nyaman dibandingkan jika anda memakai rain coat atau jas hujan yang pasti akan menimbulkan faktor kondensasi yang membuat badan anda basah oleh keringat.

Botol Tempat Minum

Botol tempat minum selain dipakai untuk menyimpan air minum, juga bisa dipakai sebagai media pengering kaos kaki basah anda. Caranya sewaktu anda sudah berada di lokasi tempat anda akan menginap, isilah botol anda dengan air panas, lalu peras kaos kaki basah anda hingga terbuang kandungan airnya (hingga lembab) kemudian gulungkan kaos kaki tersebut pada botol yang sudah terisi air panas. Memang akan menimbulkan bau tapi keesokan harinya kaos kaki anda sudah bisa dipakai lagi. Botol yang bagus sekali untuk ini adalah botol yang terbuat dari almunium, tapi botol plastik juga bisa berfungsi dengan baik.

Bawa Kertas Koran

Bawalah kertas koran secukupnya, kerta koran ini bisa digunakan untuk mengerikan bagian dalam sepatu anda dengan cara memasukan gumpalan-gumpalan kertas koran, jika bagian dalam sepatu anda kondisinya sangat basah sekali maka jangan lupa untuk mengganti gumpalan koran beberapa kali agar kertas koran tersebut tidak menjadi hancur dan mengotori bagian dalam sepatu anda.

Rain Cover

Meskipun ransel bahannya terbuat dari bahan yang tahan air, akan tetapi air akan tetap bisa masuk melalui celah jahitan, jangan lupa untuk selalu membawa rain cover untuk ransel anda, bawalah yang pas dengan ukuran ransel anda. Rain cover yang kebesaran akan membuat air terkumpul pada bagian bawahnya dan akan merendam bagian bawah dari ransel anda.

Kantong Plastik

Sebelum memasukan barang anda kedalam ransel lapisi bagian dalam ransel anda terlebih dahulu dengan plastik besar (seukuran plastik sampah) dan baru masukan barang-barang anda setelah itu. Agar lebih aman lagi barang-barang yang akan dibawa bungkus juga dengan kantong plastik. Ini akan mencegah barang-barang anda menjadi basah.

Tenda Ber vestibule (berteras)

Ada baiknya anda membawa tenda yang mempunyai vestibule atau teras agar anda tetap bisa memasak dengan nyaman meskipun kondisi saat tersebut sedang hujan. Dan bagian dalam tenda anda tidak akan terkontaminasi oleh uap kondensasi yang dihasilkan oleh kompor anda saat memasak makanan.

Semoga beberapa tip-tip diatas bisa bermanfaat buat anda yang akan mendaki di musim hujan. Hujan bukanlah halangan untuk tetap bertualang di alam bebas, jadi ayo ambil ransel anda mari mendaki gunung.

Label: mountaineering

ROCK CLIMBING

ROCK CLIMBING

A. ROCK CLIMBING AREA

1. GUNUNG PANDANG

Terletak tidak jauh dari kota padang dan pantai padang sendiri yang termasuk kedalam kawasan Taman Siti Nurbaya. Tebing yang terbentuk dari batuan basal ini berdiri engan ketinggian sekitar 30 meter. Tingkat kesulitan yang berfariasi, serta tonjolan di dindingnya sangat minim serta kecil-kecil untuk penggangan maupun untuk dipasangi pengaman. Jalur yang telah dipanjat tak kurang dari 4 jalur yaitu : Jalur H&R (5.9) dipanjat tahun 1991 oleh Harera dan Edu.

v Jalur Camp (5.11 c/d) dipanjat tahun 1990 oleh Rizal N,

v Jalur Fasting (5.12) dipanjat tahun 1992 oleh Valdi,

v Jalur Trek Eureka (5.11 c/d) oleh Radit.

2. SELERO
Gunung ini juga dikenal dengan sebutan Bukit Telunjuk yang terletak di Desa Sukacita, kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tebing serelo ini terlihat jelas dari jalur Lintas Sumatera. Jenis batuan tebing ini adalah batuan andesit. Tebing ini mempunyai ketinggian puncaknya 600 meter d.p.l. dan dengan sudut kemiringan antara 70 - 90 derajat.

3. CIAMPEA
Tebing ini sangat populer bagi pemanjat JABOTABEK, tebing yang terletak 15 km kearah selatan dari kota Bogor ini sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum, ketinggian tebing sekitar 30 - 45 meter. Pada dinding yang tidak begitu lebar itu terdapat lima jalur panjat dengan tingkat kesulitan yang bervariasi yaitu:

v Jalur Putih,

v Jalur Kambing,

v Jalur Intifada,

v Jalur Bycycle,

v Jalur Toke.

Kemiringan dindingnya dari slab sampai vertikal. Tebing ini sangat cocok untuk pemula berlatih karena mempunyai jalur yang beragam tingkat kesulitannya.

4. KELAPA NUNGGAL

Tebing ini juga mempunyai kepopuleran yang sama dengan Tebing Ciampea bagi pemanjat JABOTABEK. Selain mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, juga terletak diantara kota Bogor dan Jakarta yaitu di kecamatan Cileungsi, kabupaten Bogor, tidak jauh dari pabrik semen Cibinong. Ketinggian tebing sekitar 1 pitch (45m). Hampir semua jalur sudah dipanjat, pada awal jalur merupakan overhang yang minim pegangan, dengan kondisi seperti itu, tebing Klapa Nunggal ini termasuk dengan katagori sulit dan tidak dianjurkan untuk pemula. Selain itu disini juga terdapat tempat untuk bouldering yang cukup menantang.

5. CITATAH

Tebing ini juga merupakan tonggak awal sejarah panjat tebing Indonesia. Tebing kebanggaan para pemanjat Bandung ini berada di Desa Cipatat Padalarang, Bandung. Tebing ini tidak jauh dari lokasi penambangan marmer dan batu kapur. Tebing di lokasi ini batuannya berjenis karst, dan mempunyai tingkat kesulitan yang bervariasi. Sedangkan tebing yang paling sering dipilih oleh pemanjat adalah tebing 125 dan tebing 48, karena mudah dijangkau dan terdapat banyak jalur panjatnya.

6. PARANG

Tebing Parang terletak di kampung Cihuni, kabupaten Purwakarta, Jawa Barat disisi selatan waduk Jatiluhur. Tebing ini merupakan sebuah gunung batu yang mempunyai tiga puncak yang dikenal dengan sebutan tower yang membentang sepanjang 1,5km kearah utara selatan, yaitu:

v Tower I mempunyai ketinggian 950 meter d.p.l,

v Tower II mempunyai ketinggian 900 meter d.p.l,

v Tower III mempunyai ketinggian 875 meter d.p.l.

Jenis batuannya adalah andesit. Lintasan jalur panjat tebing ini rata-rata slab dan beberapa jalurnya adalah dinding vertikal. Tingkat kesulitan secara umum dinding ini adalah : VI, 5.9, A1. Dinding ini pertama kali dipanjat oleh kelompok Skygers pada tahun 1980.

7. PARANG TRITIS

Tebing-tebing kapur di kawasan ini cukup menantang. Pada umumnya tebing yang dipanjat adalah tebing-tebing yang terletak di kawasan Parangendog, di sebelah timur pantai parangtritis. Dari kejauhan tebing-tebing ini terlihat berwarna putih berjajar. Ketinggian tebing berkisar antara 25 sampai 50 meter dengan tingkat kesulitan yang bervariasi dari mudah sampai sulit.

8. TEBING GUNUNG BONGKOK

Tebing ini terletak di desa Sukamulya, Purwakarta, Jawa Barat. Tebing terbentuk oleh batuan andesit. Tinggi tebing sekitar 40 meter dengan lebar dinding 27 meter dan 25 meter. Jalur yang sudah di panjat tercatat tiga jalur panjat yaitu:

v Psyco Matters I dan II atas nama Djati Pranoto, Ujan, Mamay, Ipul, Asep, dan Galih,

v Serta jalur Alex dan Michael.

9. SEPIKUL, WATU LIMO

Di tengah hutan jati yang terletak di desa Watu Agung, kecamatan Watu Limo, Trenggalek, Jawa timur berdirilah gunung batu yang diberi nama Sepikul. Tebing gunung batu ini terdiri dari dua buah tower, yaitu:

v Tower I tingginya sekitar 250 m,

v Tower II tingginya 200 m.

Jenis batuannya adalah andesit. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit pemanjat tebing di daerah Jawa Timur. Beberapa ekspedisi telah dilakukan di Tower I maupun Tower II.

10. TEBING ZEBRA

Tebing Zebra terletak di Lembah Panceng, Ujung Pangkah yang masuk ke dalam wilayah Gresik, Jawa Timur. Dinamai Tebing Zebra karena dinding tebing ini bermotif seperti Zebra yang mempunyai belang warna hitam dan putih. Tebing ini merupakan tebing kapur terjal yang mempunyai ketinggian sekitar 30 meter. Tingkat kesulitan bervariasi, beberapa jalur yang sudah dibuat mempunyai tingkat kesulitan sampai 5.12 c. Pada tebing ini sekurang-kurangnya telah dibuat sekitar 10 jalur.

11. ULUWATU

Uluwatu memang beda, tebing karang yang terletak di pinggir laut selatan di sisi selatan Pulau, Bali itu sungguh menantang. Tebing yang tingginya berkisar antara 75-100 m itu mempunyai banyak jalur untuk dipanjat. Sebagian jalur harus dituruni telebih dahulu baru dipanjat karena tidak ada pantainya, sebagian lain dapat langsung dipanjat dari karena terdapat pantai meskipun sempit. Tingkat kesulitan bervariasi dari mudah sampai sulit. Relief dinding cenderung tajam-tajam. Selain itu tebing ini lokasinya dekat dengan laut.

12. BUKIT KELAM

Bukit yang membujur dari arah barat ke timur ini berjarak sekitar 16 km dari Kota Sintang, Kalimantan Barat. Ketinggian puncak bukit ini sekitar 931 m dpl, sementara itu tinggi tebing yang dipanjat sekitar 400 meter. Bukit andesit ini diperkirakan merupakan batuan andesit massif yang terbesar di Indonesia. Bagi sebagian penduduk Bukit Kelam termasuk gunung yang dikeramatkan. Di kaki tebing cukup lebat dan lembab karena sinar matahari kurang menyinari kaki tebing ini.

13. BUKIT TANGKILING

Bukit ini terletak di Kabupaten Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tinggi tebing sekitar 70 meter. Bukit ini termasuk tebing yang jarang dipanjat, jalur yang sudah dibuat baru tercatat dua jalur yaitu jalur Ramadhan dan jalur Ramona pembuat jalur Mamay S. Salim pada tahun 1993.

14. BAMBAPUANG

Tebing limestone ini tingginya sekitar 350 meter dan terletak di desa Kotu, Enrekang, (arah Selatan Tana Toraja) Sulawesi Selatan. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit para pemanjat, di samping cukup tinggi jalurnya pun cukup menantang untuk di panjat. Jalur yang tersedia sangat bervariasi dari mudah sampai sulit. Untuk menyelesaikan satu jalur sebagian besar harus ditempuh dalam beberapa hari. Oleh karena itu tebing ini termasuk jalur bigwall yang memerlukan persiapan khusus untuk memanjatnya.

15. BULU SUMPANG SILORO

Tebing ini merupakan salah satu tebing diantara puluhan bahkan ratusan tebing yang terdapat di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan. Terletak di desa Siloro yang termasuk ke dalam area PT Semen Tonasa II. Jenis batuan tebing ini adalah tebing karst yang tingginya sekitar 100 meter dan lebar dindingnya sekitar 60 meter. Teknik panjat di tebing ini dapat dilakukan secara artifisial maupun panjat bebas. Pengaman dan pegangan cukup banyak.

16. TEBING SARIRA

Tebing yang tingginya sekitar 125 meter terletak di desa Bua, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dinding tebing ini di beberapa bagian rapuh sehingga para pemanjat harus hati-hati saat memanjatnya.

17. CARTENSZ PYRAMIDE

Pegunungan Jayawijaya dengan puncak tertingginya Carstensz Pyramide (4484)boleh dibilang gunung paling bergengsi bagi para pemanjat Indonesia bahkan dunia. Dinding terjal dari batuan andesit setinggi 200 meter di sisi selatan Lembah Kuning ini merupakan salah satu dari 7 Puncak Tertinggi di 7 Benua. Tak semua orang bisa dengan mudah mencapai lokasi yang terletak di tengah pegunungan paling tinggi di Irian Jaya. Dibutuhkan perjuangan yang cukup keras untuk bisa menembus halangan yang menghadang. Kalau dana sudah tak menjadi persoalaan maka kendala pertama yang menghadang adalah masalah perijinan. Jika masalah perijinan beres, bisa dikata pendakian atau ekspedisi sudah berlangsung 50 % (?). Kondisi alam yang cukup ekstrim, merupakan masalah lain yang harus dihadapi, karenanya persiapan fisik pemanjat juga harus menjadi perhatian utama dan tentu saja harus didukung perlengkapan yang memadai pula. Setidaknya terdapat dua rute yang biasa ditempuh para pendaki untuk menuju base camp Lembah Danau-Danau yang terletak di salah satu gunung es tropis ini, yaitu melalui utara dari Ilaga dan sisi selatan melalui daerah pertambangan Freeport, Tembagapura. Melalui Ilaga dibutuhkan waktu sekitar 7 hari perjalanan trekking untuk menuju Lembah Danau-Danau (base camp I), sedang dari Kota Tembagapura hanya membutuhkan 5-7 jam perjalanan. Selain dinding Utara Carstensz, dinding Utara Puncak Jaya merupakan salah satu tebing yang sangat menantang untuk dipanjat.

B. TUJUH PERINTAH UNTUK SAFER CLIMBING

1. CARILAH PETUNJUK YANG BENAR SEBELUM MELAKUKAN PEMANJATAN DI LUAR.

Jangan berasumsi bahwa kemampuan anda yang dipelajari dan didapat dari climbing gym (wall) bisa ditranslate kan pada tebing alam. Dan jangan berasumsi
teman yang berpengalaman akan tahu semua yang anda ingin ketahui.

2. FORMULAKAN RENCANA PEMANJATAN DENGAN TEMAN MEMANJAT ANDA SEBELUM MEMULAI PEMANJATAN

Jika anda bertindak sebagai leading, apa yang akan ada lakukan di puncak? akankah anda melangkah, meloncot atau tiarap? Apakah panjang tali anda cukup untuk membawa kembali anda turun? Walaupun anda belaying atau toproping, sangat perlu untuk tahu mengenai hal ini. Banyak pemanjatan yang eror dikarenakan oleh rencana pemanjatan mereka tidak jelas dari awal pemanjatan.

3. BACK UP SYSTEM, DAN JANGAN PERNAH PERCAYAKAN HIDUP ANDAN PADA SINGLE PRO

Gunakanlah pengaman ganda, jadi jika satu point gagal maka yang lain akan menjadi penyelamat anda. Sebagai contoh, jangan pernah top rope dengan hanya satu pengaman (termasuk bolts), buatlah dua meskipun berarti akan menelantarkan satu carabiners. Pada rute sport, cantelkan pada dua buah pengaman dengan mengunakan dua buah quickdraws, bukan satu. Untuk lebih yakin mintalah seluruh tim anda untuk mengecek simpul, buckle harness dan alat belay.

4. TOPROPELAH PADA PERALATAN PRIBADI ANDA, BUKANPADA FIXED ANCHORS

Tali akan membuat anchors menjadi friksi. Lakukanlah sesuatu untuk pemanjat lain dan jagalah ketahanan usia dari anchors dengan melakukan toproping dari quickdraws anda sendiri, atau mungkin lebih suka dengan screwgate carabiners pada sling. Bisa juga anda menjaga setiap anchor dan tali anda dengan cara rappeling dari pada turun dengan slacking.

5. Cek system sebelum anda memutuskan untuk turun

Jika anda turun akan turun, pastikan belayer anda siap menahan tubuh anda lewat tali sebelum anda melepaskan pengaman anda. Jika anda turun dengan rappeling, lakukanlah ini buat anda. Dengan cara ini anda bisa yakin bahwa anda terikat dengan benar pada tali dan sistemnya benar-benar dilakukan dengan benar. Juga jangan lupa untuk memeriksa anchors pengaman, jika anda tidak yakin dengan pengaman tersebut, buatlah pengaman backup sebelum turun.

6. KOMUNIKASI

Climbing atau pemanjatan adalah kegiatan partnership. Jika anda tidak bisa berbicara atau berteriak, maka ciptakanlah suatu sistim komunikasi diam, seperti menarik-narik tali, yang akan menjadikannya sebagai pengirim pesan pada partner anda. Sekali lagi rencanakanlah sistem komunikasi sebelum anda meninggalkan permukaan tanah.

7. JIKA ANDA TIDAK YAKIN, JANGAN LAKUKAN

Jangan mencoba untuk bergantung dan turun dengan memakai anchor yang anda tidak percayai 100% apakah tidak terikat atau terikat secara benar. Jika tidak yakin sebaiknya anda turun dengan cara rappeling, dan buatlah anchor backup sebelumnya.

C. ROCK CLIMBING GEAR


Shoes are very important to rock climbing. These shoes keep your feet somewhat curled up so that it is easier for your foot to balance on the rocks.


This Item is called a Gri-gri. The purpose of this is to lock the rope when someone is repelling down a wall or rock face. This is what makes using ropes so safe. This tool will lock when it starts to feel pressure.


This is called a Biner. Its job is to hold the Gri-gri and the harness together using the rope.


This is the harness. It connects to the Gri-gri, the rope, and the biner. All of these items are used to keep the climber safe from falling.


The rope is used to make sure that when the climber falls off of the wall that they will only swing and not drop. These ropes are made very strong and can hold a great deal of weight.


The chalk bag and chalk are optional. They are helpful when climbing because when you are high up and your hands start to get sweaty they absorb the moisture and allow you to keep climbing.

(www.ems.com)

D. MEMILIH SEPATU RC

Dalam panjat tebing, sepatu mempunyai perananan yang sangat penting. Bukan sekedar melindungi kaki, tapi membantu Anda untuk menginjak, mencengkeram dan berinteraksi dengan batu-batu yang akan Anda lewati. Oleh karena itu, sepatu panjat tebing didesain dengan bentuk yang berbeda-beda untuk setiap situasi. Maka jangan heran kalau Anda menemukan banyak sekali tipe sepatu panjat tebing. Untuk memilihnya Anda harus menyesuaikan dengan bentuk kaki Anda dan juga medan yang akan Anda lalui. Ada tiga hal yang dapat Anda jadikan pertimbangan untuk memilih jenis sepatu, yaitu:

1. Buat rencana panjat tebing Anda.

Langkah pertama untuk mendapatkan sepatu yang tepat adalah menentukan jenis, lokasi dan tujuan petualangan Anda. Di sini Anda sudah memilih jenis panjat tebing yang akan Anda jalani, apakah pada tingkat permulaan, menengah dan mahir. Terus tentukan lokasi dan rute yang akan dilewati. Selanjutnya Anda tinggal memilih sepatu, apakah untuk keperluan panjat tebing dalam jangka panjang, seharian atau cuma beberapa saat. Anda perlu juga membedakan jenis sepatu untuk kompetisi dan rekreasi. Ingat pula teknik panjat yang akan Anda pakai, apakah edging, smears, pocket climbing, crack climbing atau kombinasi dari berbagai teknik itu.

Memang, tidak ada sepatu yang bisa memenuhi semua kriteria di atas. Namun, setidaknya Anda bisa mencari sepatu yang hampir memenuhi kebutuhan Anda. Misal, Anda seorang pemula maka Anda bisa memilih sepatu serba guna yang dapat Anda pakai untuk berbagai lokasi pemanjatan. Jika Anda seorang panjat tebing senior, Anda bisa memilih jenis sepatu yang sesuai dengan lokasi khusus yang akan Anda lewati. Perfoma sepatu pemanjatan tergantung pada bahan yang dipakai serta cara pembuatannya. Berikut ini ada beberapa perbedaan dan perbandingan dari setiap jenis sepatu:

v Shoe height / cut. Bentuk sepatu yang tinggi memberikan perlindungan ekstra pada kaki dan pergelangan kaki Anda dari goresan dan benturan. Sebaliknya, sepatu pendek (cut) kurang bisa melindungi pergelangan kaki, tetapi memberikan kebebasan kepada Anda untuk bergerak dan menggunakan teknik-teknik panjat tebing tingkat tinggi

v Basic design. Sepatu yang dilengkapi dengan tali dan penutup lebih mudah untuk dipakai dan dilepas. Sepatu seperti ini sesuai untuk pemanjatan di batu-batu besar atau pun dipakai untuk olah raga biasa. Bahkan kadang-kadang setelah petualangan sepatu ini dipakai untuk kegiatan sehari-hari.

v Support/midsole stiffness. Sepatu support stiffness memiliki alas (sole) yang tinggi sehingga bisa melindungi kaki Anda dari batu-batu kecil. Sedangkan sepatu midsole stiffness yang mempunyai alas sepatu pendek memberi kebebasan kepada Anda untuk bergerak, termasuk melewati lubang-lubang batu yang kecil. Bahkan sepatu jenis ini bisa memudahkan Anda untuk menerapkan teknik pemanjatan yang sulit (misal smearing.

v Toe profile. Bentuk sepatu yang meruncing dimana bagian depannya disesuaikan dengan bentuk jari kaki (seperti pada sarung tangan) sehingga membantu Anda untuk melewati celah-celah yang sempit. Sepatu tersebut nyaman dan enak untuk melakukan teknik smear.

v Bentuk sepatu. Setelah Anda mengetahui tipe-tipe sepatu seperti di atas maka pembicaraan selanjutnya adalah bagaimana sepatu itu dibuat. Walau masing-masing pabrik memiliki cara yang berbeda untuk membuat sepatu, namun teknik itu dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu semi flexed dan gambered. Semi flexed adalah cara pembuatan sepatu yang masih tradisional dan berdasarkan pada anatomi kaki manusia. Sepatu ini cocok untuk Anda yang masih berada pada tingkat pemula dan menengah. Sedangkan bagi pemanjat mahir Anda bisa memilih bentuk sepatu gambered. Bagian depan sepatu ini dibentuk sesuai dengan jari kaki, sehingga memungkinkan Anda untuk melewati tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Bagi pemula, jarang yang memilih sepatu seperti ini.

v Konstruksi. Konstruksi sepatu dapat dibedakan pula menjadi dua yaitu slip lasted dan board lasted. Bagian bawah sepatu slip lasted pendek sehingga sangat fleksibel dan sensitif. Dengan sepatu ini Anda bisa merasakan batu-batu yang Anda pijak. Sedangkan sepatu board lasted berbentuk tinggi termasuk bagian bawahnya, sehingga mampu melindungi kaki Anda.

Setelah membuat rencana panjat tebing dan menyesuaikan jenis-jenis sepatu yang cocok dengan rencana tersebut maka langkah selanjutnya adalah memusatkan perhatian pada kategori umum dan mencari sepatu yang nyaman buat kaki Anda.

2. Fokus pada kategori umum

Sangat sulit bagi Anda untuk memilih sepatu yang memenuhi standar untuk semua situasi. Di dunia panjat tebing dikenal tiga kategori sepatu, yaitu:

v All purpose. Sepatu jenis ini dipakai untuk panjat tebing secara menyeluruh, baik teknik crack, edge maupun smear. Sepatu ini sangat populer untuk pemanjat pemula, pemanjat umum dan pemanjat yang suka naik ke berbagai kondisi tebing. Tipe sepatu ini adalah tinggi (menutup mata kaki) sehingga bisa melindungi kaki. Selain itu desain sepatu tersebut juga nyaman untuk perlindungan.

v High performance. Sepatu jenis ini dibuat untuk kompetisi panjat tebing dan rute-rute pemanjatan yang sulit. Desain sepatu ini pendek dan sangat ringan sehingga memudahkan Anda untuk melakukan teknik-teknik pendakian yang sulit.

v Slippers. Bentuk sepatu ini mirip dengan kaki Anda. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai second skin. Dengan bentuk yang tipis dan tempat jari kaki, sepatu ini sangat sensitif terhadap batu-batuan. Sepatu slippers sesuai untuk latihan, panjat dinding maupun tebing yang memiliki batu-batu besar.

Sebelum Anda memutuskan untuk memilih sepatu yang sesuai, coba perhatikan sepatu itu secara detil, baik ketinggiannya, bagian bawahnya (sol), bahan sol serta bahan sepatu. Sebisa mungkin Anda memilih sepatu yang dibuat dari bahan kulit kualitas tinggi sehingga kenyamanan Anda benar-benar terjaga.

3. Pastikan kenyamanan sepatu

Salah satu pertimbangan Anda untuk membeli sepatu adalah faktor kenyamanan. Karena itu, cobalah sepatu yang Anda inginkan sebelum Anda membelinya. Sebaiknya, Anda mencoba sepatu pada siang hari serta mengenakan kaos kaki. Jika sepatu yang Anda pilih memiliki tali, kenakan tali itu seluruhnya. Pastikan bahwa kaos kaki Anda tidak terlipat sehingga sepatu itu benar-benar sesuai dengan ukuran Anda. Pilihlah sepatu yang pas, tapi jangan terlalu sempit karena kaki Anda bisa sakit. Usahakan sepatu yang ramping. Lebih baik agak lebar dibanding terlalu panjang. Dengan demikian jari kaki Anda bisa menapak kuat pada tebing yang Anda lewati.

Jika Anda merencanakan untuk panjat tebing dalam jangka pendek dan rute yang sulit maka pilihlah sepatu yang rendah dan lebih ketat. Sepatu seperti ini mempunyai kontrol yang optimal. Namun bila Anda akan melewati jalur yang panjang dan general climbing maka pilihlah sepatu yang pas tetapi tetap nyaman. Bila sepatu yang Anda pilih mempunyai tempat jari (kantong jari kaki) maka perhatikan ukuran itu. Jangan sampai jari-jari kaki Anda harus terlipat karena kesempitan.

Selain itu Anda pun harus memperhatikan ukuran sepatu. Maklum, standar ukuran yang dipakai berlainan, baik di Eropa, Amerika maupun Inggris. Satu hal lagi yang harus Anda camkan, yaitu persoalan kaos kaki. Ada sementara orang yang memilih panjat tebing tanpa menggunakan kaos kaki karena merasa lebih sensitif terhadap jalur yang dilewati. Namun ada pula yang senang mengenakan kaos kaki ketika melakukan pemanjatan. Nah, sekarang pilihan ada di tangan Anda.

E. BOULDERING

Bouldering adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan baik tenaga maupun teknik. Tapi, diintimidasi oleh dinding-dinding yang terjal dan gerakan-gerakan yang melemahkan kekuatan dari gua-gua bouldering (bouldering caves), kebanyakan dari pemanjat-pemanjat pemula menghabiskan waktunya dengan toproping di gelanggang olahraga (gym). Disinilah asyiknya, latihan dua jam yang efektif akan menolong para boulderer baru berolahraga dengan resiko minim untuk frustasi, berlebihan berlatih, dan kegagalan yang terus menerus sering dikaitkan dengan dinding bouldering di dalam ruang yang buruk.

Sukses menghasilkan sukses. Menggunakan mantra ini, kamu akan menggunakan jam pertama latihanmu untuk mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk melakukan gerakan yang lebih keras lagi. Bouldering merupakan satu cara yang secara teknis menuntut kedisiplinan memanjat cara kamu meraih peganggan, memindahkan beratmu dan kecepatan dimana kamu memanjat semuanya berubah pada setiap gerakan dan rangkaian yang kamu coba. Makin sulit gerakan yang kamu selesaikan dengan sukses, semakin banyak teknik yang kamu pelajari dan semakin cepat tubuhmu menyesuaikan pada tantangan-tantangan baru. Jadi tujuannya adalah menemukan problem-problem yang cukup sulit untuk mengetes batas kemampuanmu, tapi cukup mudah untuk menyelesaikannya dalam jam pertama tersebut. Inilah beberapa tip untuk memilih problem:

1. Mulailah dengan problem kira-kira enam gerakan - cukup panjang untuk mengetes kekuatan dan teknikmu, tapi tidak begitu panjang sehingga menguras tenagamu. Jauhi problem-problem yang kamu dapat lakukan pada percobaan pertama atau kedua. Itu semua terlalu mudah.

2. Hindari negatif progres. Jika kamu gagal terus-menerus pada satu gerakan, atau menjadi buruk berturut-turut pada usahamu, problem yang kamu pilih mungkin terlalu susah. Pilihlah problem yang lebih mudah.

3. Setelah kamu mendapatkan problem yang bagus, latihlah gerakannya. Lakukan percobaan dengan foothold (penahan kaki) dan posisi tubuh yang berbeda. Latih problem tersebut per section, latih ulang dan sempurnakan tiap-tiap gerakan. Ingat, kamu tidak perlu mulai dari tanah setiap saat!

4. Istirahatlah yang banyak. Biarkan dirimu istirahat antara tiga sampai lima menit sebelum mulai lagi.Kamu harus merasa segar untuk setiap usahamu.

5. Rancang problemmu sendiri. Jika problem-problem tersebut tampak terlalu sulit, pilih enam kendi (jugs) dan ciptakan menurutmu urutan untuk menghubungkan kendi-kendi tersebut. Siapkan problem problem yang masing-masing saling menantang.
Ingat, sukses adalah tujuan akhir. Batasi dirimu dengan satu atau dua problem yang kamu dapat kirim (selesaikan) pada jam pertama.

Mari kita coba hal tersebut lagi. Satu dari hal-hal yang paling membatasi yang dilakukan oleh para pemanjat dari semua level adalah meninggalkan proyek tersebut sekali saja mereka telah dapat menyelesaikannya. Jika kamu telah memilih problem yang berat, mulailah latihan yang sebenarnya! Kamu akan menggunakan jam kedua untuk kembali dan memeras setiap ons efisiensi keluar dari urutan yang telah dikenal, menyatupadukan teknikmu dan membangun ketahanan pada saat yang sama.

Cara yang baik melakukan hal ini adalah "Rule of threes:" Tiga rangkaian dari tiga wakil dengan tiga menit istirahat. Misalnya, kamu telah menghabiskan sepasang seisen (session) melatih problem yang sulit selama jam pertama, dan sekarang hampir terasa mudah. Waktunya pindah pada jam kedua. Problem ini menjadi rangkaian pertamamu. Sekali kamu memulainya, kemudian istirahatlah selama tiga menit. Mulai lagi, tiga menit istirahat lagi. Kamu mulai yang ketiga kalinya. Sekarang ambil 10 menit istirahat. Ulangi pola ini untuk dua atau lebih problem dan kamu telah berlatih.

Kurang adalah lebih. Untuk pemanjat pemanjat pemula, pencapaian prestasi yang terbesar datang lewat teknik yang bertambah baik - bukan dari kekuatan ataupun ketahanan. Dan teknik paling baik dikembangkan jika tubuh mendapat istirahat yang baik. Untuk alasan-alasan ini, paling sedikit istirahatlah sehari antara hari-hari latihanmu, atau lebih jika kamu merasa kelelahan. Jangan takut menghabiskan begitu banyak waktu ditempat tidur. Satu dari hal-hal yang luar biasa tentang bouldering ini adalah bahwa kamu lebih dapat meningkatkan panjatanmu dalam latihan dua jam dibandingkan selama semalaman tegang dengan toprope. Jangan terintimidasi dengan dinding-dinding bouldering dan mutan-mutan remaja yang memamjat bersama mereka. Bouldering di dalam ruangan tidaklah harus brutal / kasar, dan itulah salah satu cara terbaik bagi pemanjat-pemanjat pemula untuk meningkatkan tehnik-tehnik mereka..

(From Climbing Magazine)

DAFTAR PUSTAKA

Adiyuwono, NS. Teknik membaca peta dan kompas. 1995. Bandung: Angkasa Bandung.

Agustin, Hendri. Panduan Teknis Pendakian Gunung. 2006. Yogyakarta: Andi Publisher.
Sastha, Harley Bayu. Mountain Climbing for Every Body. 2007. Jakarta : Hikmah.

Twonsend, Chris. Back Packer’s Pocket Guide. 2002. New york: Raggede Mountain Press.

http://www.daksina.net. 23 February 2008.

http://www.plassoke.blogjurnalistikonlain.com

http://www.allproducts.com/metal/kingsnaps/supplier1.jpg

Label: Rock Climbing

PERSIAPAN PERJALANAN ALAM TERBUKA

PERSIAPAN PERJALANAN ALAM TERBUKA

A. KEMAMPUAN DASAR PERJALANAN ALAM TERBUKA

Persiapan dan perencanaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu kegiatan alam terbuka. Ada empat kemampuan dasar yang harus dimiliki sebelum melakukan kegiatan perjalanan alam terbuka yaitu:

1. Kemampuan Fisik

Kemampuan Fisik merupakan kemampuan dasar perjalanan yang sangat perlu diperhatikan. Tanpa dukungan kekuatan fisik, keberhasilan perjalanan sangat mustahil untuk dicapai.

2. Kemapuan Teknis

Kemampuan teknis yang efektif dan efisien berupa bekal yang cukup (bukan hanya bahan makanan) yang berkaitan dengan suatu perjalanan alam terbuka yang akan kita lakukan. Dengan persiapan teknis yang baik, akan menunjang perjalanan baik secara fisik maupun mental.

3. Kemampuan Kemanusiaan

Kemampuan Kemanusiaan adalah kemampuan untuk memimpin dan dipimpin, sabr, menjaga konsentrasi dan bersikap positif. Unsure ini sangat penting untuk dijaga dan dijalankan dengan konsisten karena kemampuanini akan meningkatkan rasa percaya diri kita di lapangan.

4. Kemampuan Dalam Pemahaman Lingkungan

Sebelum melakukan perjalanan, kita harus betul-betul mengetahui kondisi lingkungan yang akan kita lalui sebagai langkah preventif terhadap bahaya yang akan datang dari lingkungan tersebut, terlebih lagi lingkungan yang baru dan asing bagi kita.

B. JENIS – JENIS BAHAYA

Menurt salah seorang pendaki senior Indonesia, Alm. Norman Edwin, pada dasarnya bahaya yang terjadi di lapangan disebabkan oleh dua hal yaitu:

a. Bahaya intern atau bahaya subjektif (subjective danger) yaitu bahaya yang datang dari dalam diri sendiri. Bahaya subjektif ini dapat dikurangi dan bahkan dihindari karena kita sendiri yang mengetahuinya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

v Seberapa siap Anda untuk melakukan kegiatan perjalanan alam terbuka?

v Apakah Anda dalam kondisi sehat dan cukup kuat?

v Sudah siapkah mental dan fisik Anda?

v Apakah pengetahuan Anda tentang kegiatan alam bebas sudah cukup?

Hal-hal di tas dapat dipermudah dengan persiapan yang betul-betul mantap, misalnya dengan mempersiapkan diri sebelumnya (TC), mempelajari ilmu pengetahuan tentang aktifitas alam bebas seperti navigasi, survival dan sebagainya.

b. Bahaya ekstern atau bahaya objektif (objective danger) yaitu bahaya yang berasal dari sifat alam. bahaya ini sulit untuk dan diatasi dan tidak dapat diubah karena berada di luar batas kemampuan kita untuk mengatasi menghadapinya, seperti banjir, longsor, udara dingin, kabut, hujan badai, hujan, topografi medan, dan lain sebagainya. Walaupun keadaan seperti ini tidak dapat diuah, namun dapat dikurangi dampak negatifnya dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Unsur safety atau keselamatan dan keamanan dalam suatu kegiatan perjalanan terbuka jug harus mendapatkan perhatian sekecil dan sesingkat apapun kegiatan yang akan kita lakukan, sebab sebelum bahaya timbul alangkah baiknya kalau kita terlebih dahulu mengantisipasinya agar bahaya-bahaya yang tadinya kecil tidak menjadi besar dan menghambat perjalanan karena kelalaian kita.

C. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERJALANAN ALAM TERBUKA

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perjalanan alam terbuka misalnya:

1. Tujuan perjalanan, tujuan melakukan perjalanan atau kegiatan tentu saja sangat berkaitan dengan perlengkapan yang harus dibawa, baik itu jenis perlengkapannya jumlah sampai beratnya.

2. Informasi daerah tujuan, kita harus mengetahui betul situasi dan kondisi daerah yang akan kita datangi, sebab biasanya ini disesuaikan dengan perlengkapan yang akan kita dawa nantinya. Selain itu, kita dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat menghambat perjalanan kita, misalnya daerah yang akan kita datangi adalah daerah yang tidak terdapat banyak air, maka dengan adanya informasi daerah tujuan dari awal kita dapat mengantisipasi masalah tersebut dengan membawa perlengkapan untuk mengambil air yang cukup.

3. Lama waktu, mengetahui lama waktu perjalanan penting sebab akan disesuaikan dengan jumlah perbekalan yang akan kita bawa, namun demikian kita harus membawa perbekalan ekstra (survival kit) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, misalnya waktu perjalanan menjadi lebih lama karena bencana alam.

4. Mengetahui keterbatasan untuk membawa, ini berkaitan dengan kondisi tubuh kita sendiri. Patokan untuk mengetahui keterbatasan yaitu dangan memakai rumusan sepertiga (1/3) dari berat badan namun hal ini dapat berubah tergantung kondisi dan kekuatan fisik kita masing-masing.

D. JENIS – JENIS PERLENGKAPAN

Jenis-jenis perlengkapan berdasarkan tiga kelompok besaar yaitu;

1. Perlengkapan Dasar

a. Sepatu/Boots, berguna untuk melindungi tapak kaki sampai mata kaki, syarat-syarat sepatu yang baik adalah:

v Kulit tebal, tidak mudah sobek jika terkena duri. Sebaiknya terbuat dari bahan kulit, bahan kanvas dan lebih baik lagi jika terbuat dari bahan GoreTex & Trade, dan sebaiknya tahan air (waterproof).

v Keras bagian depannya untuk melindungi ujung jari kaki dari benturan.

v Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku. Sol karet dengan kembang yang besar akan membantu kaki menunjang badan dengan baik.

v Ada lubang ventilasi beersekat halus.

b. Kaos kaki, berfungsi untuk menghindari lecet pada kaki akibat gesekan dengan sepatu atau benda-benda yang masuk dalam sepatu serta menjaga kaki tetap hangat. sebaiknya gunakan selalu dua pasang kaos kaki, yaitu yang yang berbahan wol terlebih dahulu untuk menjaga kaki tetap hangat, kemudian kaos kaki berbahan sintetis yang menyerap keringat. Bawalah selalu kaos kaki khusus untuk camping.

c. Celana, berfungsi untuk melindungi tubuh bagian bawah dari kondisi alam sekitar. Celana yang digunakan dalam perjalanan alam terbuka sebaiknya:

v Bisa terbuat dari katun tipis.

v Kuat, lembut ringan dan praktis.

v Tidak mengganggu gerakan kaki.

v Terbuat dari bahan yanng menyerap keringat.

v Mudah kering. Bila basah, tidak terlalu menambah berat.

Sebaiknya juga membawa celana wind and water proof (terbuat dari bahan hydroproof yang breathable). Celana tersebut sangat berguna sekali dalam kondisi hujan.

d. Baju, berfungsi untuk melindungi tubuh bagian atas dari kondisi alam sekitar. baju yang digunakan dalam kegiatan alam bebas sebaiknya

v Kuat ringan tidak mengganggu pergerakan.

v Terbuat dari bahan yang menyerap keringat seperti baju berbahan woll. Baju berbahan katun juga baik digunakan tapi jika basah, baju ini tidak dapat menjaga badan tetap hangat .

v Praktis dan mudah kering.

v Berlengan panjang.

Bawalah kaos (t-shirt) secukupnya atau disesuaikan jumlahnya (pakaian cadangan) dan kemeja katun/flannel lengan panjang atau kaos lengan panjang.

e. Pakaian dalam secukupnya

f. Jaket, berfungsi untuk menghangatkan badan sebaiknya:

v Kuat, ringan dan hangat.

v Lightweight Pile Jacket atau Sweater Wool.

v Wind and Water Proof Jacket (terbuat dari bahan hydroproof yang breathable) dan harus pas pada saat dipakai pada lapisan ketiga.

g. Topi/penutup kepala, berfungsi untuk untuk melindungi kepala dari panas, hujan dan kemungkinan cidera akibat duri. Topi yang digunakan bias berbantuk topi rimba, kupluk atau topi bisbol. Sebaiknya berbahan kuat dan tidak mudah robek.

h. Sarung tangan, berfungsi untuk menghindari kemungkinan cedera kakibat duri dan melindungi dari cuaca dingin. Sarung tangan sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan misalnya yang berbahan wol yang juga dapat melindungi dari udara dingin.

i. Ikat pinggang, selain menjaga agar celana tidak melorot, dapat juga diggunakan sebagai tempat menggantungkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau, seperi pisau pinggang, tempat air minum, dan lain sebagainya. Sebaiknya dari bahan yang kuat dengan kepala yanng tidak terlalu besar.

j. Ransel, (carrier) atau backpack berfungsi sebagai tempat menyimpan semua perlengkapandan logistic selama perjalanan. Sebaiknya:

v Ringan, kuat, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan, nyaman dan praktis.

v Pilihlah yang frame-nya berada di dalam (internal frame) dan mempunyai sabup pinggang.

Untuk melindungi ransel, bawa serta rain cover ransel. Jika tidak ada, gunakan polybag atau kantung sampah besar.

k. Lampu sentersebagai alat penerangan pilihlah seter water proof dan dilapisi karet dan selalu bawa bola lampu serta baterai cadangan.

l. Alat potong, pengiris, terdiri dari:

v Pisau saku serbaguna.

v Pisau pinggang.

v Golok tebas.

m. Perlengkapan tidur, terdiri dari:

v Satu set pakaian tidur (bukan pakaian saat aktivitas/perjalanan).

v Kaos kaki untuk tidur.

v Sleeping bag. Ada dua pilihan yaitu yang berbahan sintetis dan yang berbahan bulu angsa yang lebih ringan dan hangat.

v Matras. Ada dua pilihan matras yang bias digunakan. Pertama, berbahan karet tipis yang digulung. Kedua, berbahan aluminium yang praktis.

v Tendaatau ponco/plastic untuk bivak.

n. Perlengkapan masak dan makan, terdiri dari:

v Botol air/jerigen

v Alat masak lapangan; trangia,kompor gas portable, misting, dan sejenisnya.

v Alat banntu makan lainnya; piring, sendok, cangkir atau mug danlain-lain.

v Alat pembuat api; korek api, lilin, spirtus, paraffin, dan sejenisnya. Apabila membawa korek api batangan, simpan di dalam bekas tempat film (foto), agar selalu kering. Jika perlu masukkan ke dalam kantung plastic.

v Tempat air; vedples, platypus atau botol plastic

o. Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) atau fisrt aid kit

p. Peralatan navigasi

v Kompas.

v Peta.

v Busur derajat.

v Alat tulis.

v dll.

q. Perlengkapan MCK; sikat gigi,pasta gigi, sabun, handuk dll.

v Sikat gigi.

v Pasta gigi.

v Sabun.

v Handuk.

v dll.

r. Lain-lain

v Jarum jahit dan benang secukupnya

v Peniti

v Kantung plastik serbaguna

v Peluit/sempritan

v Tali kecil

v Lensa/cermin suryakanta.

v dll.

2. Perlengkapan Kegiatan Khusus

Perlengkapan kegiatan khusus adalah perlengkapan yang disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan, misalnya headlamp dan helm untuk kegiatan caving.

3. Perlengkapan Tambahan

Perlengkapan tambahan adalah perlengkapan yang dibawa hanya sekedar sebagai tambahan saja, walaupun tidak dibawa, bukan hal yang terlalu berpengaruh dalam kegiatan, namun apabila dibawa akan meningkatkan kenyamanan dalam perjalanan. Contohnya, radio/pemutar music.

E.PACKING

Pengepakan barang (packing) merupakan salah satu faktor yanng sangat berpengaruh terhadap kenyamanan selama melakukan perjalanan. Menyusun perlengkapan bukanlah pekerjaan yang mudah dan sembarangan. Terkadang carrier/backpack yang kita bawa terasa tidak nyaman dan sangat berat. Hal itu disebabkan oleh kesalahan dalam menyusun perlengkapan kedalam carrier/backpack.

Beberapa prinsip dasar paking secara singkat;

1. Satukan perlengkapan, barang-barang dan logistik sesuai jenisnya masing-masing dalam satu kantung sebelum memasukkannya ke dalam carrier/backpack.

2. Tempatkan barang-barang yang berat pada posisi paling atas. Hal ini penting dilakukan agar berat keseluruhan beban di carrier/backpack tidak jatuh di pinggang atau di punggung. Dengan berpegang pada prinsip ini, maka fungsi carrier/backpack sebagai pembawa beban akan tercapai dengan baik.

3. Meletakkan barang pada carrie/backpackr bagian bawah, tengah dan atas sesuai dengan keperluannya. Tempatkan baranng-barang yanng sering dipakai pada bagian atas atau kantong tambahan pada carrier/backpack agar mudah di jangkau. Sedangkan barang-barang yang penggunaannya jarang (digunakan pada saat-saat tertentu saja), letakkan pada bagian bawah.

4. Gunakanlah tempat-tempat kosong yang anda bawa seefektif mungkin.

5. Masukkanlah barang-barang, terutama pakaian tidur dan peralatan elektronik ke dalam kantung plastic atau polybag agar tidak basah.

6. Buatlah checklist perlengkapan agar tidak ada barang yang tertinggal.

F. 10 ESSENSIAL

1. PAKAIAN EKSTRA

Berapa pakaian ekstra yang dibutuhkan? Tanyakan pada diri kita pertanyaan ini: "Apa saja yang saya butuhkan untuk survive pada kondisi yang parah, apakah saya akan realistik menghadapinya?" Ingat, pakaian ekstra berarti sebagai tambahan terhadap pakaian dasar pendakian kita, yang meliputi seluruh pakaian termasuk kaos kaki luar dan dalam, sepatu boot, pakaian dalam, Celana dan baju untuk jalan, sweather, atau jaket fleece, topi, sarung tangan atau Jas hujan atau rain coat. Pertimbangkan juga pakaian dalam baju yang berlengan panjang, balaclava, headaband yang berfungsi sebagai penutup kuping. Meskipun merupakan tambahan terhadap berat akan tetapi sebanding dengan faktor kehangatannya.

2. KOMPAS

Kompas merupakan peralatan yang penting untuk bernavigasi dan route finding, setiap anggota kelompok pendakian seharusnya memilikinya dan mengetahui cara pakainya.

3. FIRE STARTER ( PEMBUAT API)

Bahan pembuat api, Fire starter atau pembuat api mampu menyediakan suatu nyala api yang mantap atau suatu sumber panas yang keras untuk membakar kayu basah atau membuat api emergency. . Pembuat api pada umum meliputi lilin, bahan panas kimia, panas kalengan, magnesium, atau yang untuk digunakan di gunung yang tinggi dan kompor cadangan.

4. PERSEDIAAN P3K

Karena pendakian gunung merupakan salah satu oleh raga yang beresikoSince climbing is an inherently dangerous sport it is essential that climbers carry first-aid supplies. At minimum your kit sould contain gauze pad in various sizes, roller gauze, small adhesive bandages, butterfly bandages, triangular bandages, battle dressing (or Carlisle bandages), cleansers or soap, latex gloves, and pencil and paper.

5. MAKANAN EKSTRA

Pada hampir semua pendakian, persediaan makanan darurat utuk satu hari adalah merupakan persediaan yang layak. Pilihan makanan darurat hendaknya yang tidak memerlukan proses memasak dan mempunyai energi yang tinggi berbanding kepada bobot beratnya serta tahan lama. Buah kering, GORP, granola, makanan tempur tentara, power bar serta power gel. Jika pengunaan kompor masih memungkinkan, bahan makanan yang dibekukan, Oatmeal, sup instant, dan mie adalah pilihan yang baik.

6. HEADLAMP ATAU SENTER

Tidak perduli kapanpun rencana pendakian yang akan dilakukan siang atau malam, bawalah selalu headlamp atau lampu senter dengan baterei dan bohlam ekstranya. Banyak orang mengatakan headlamp lebih praktis dan menyenangkan sebab kedua tangan kita bebas untuk melakukan kegiatan yang lebih penting. Ingatlah cahaya adalah hal yang penting, jadi belilah peralatan yang berkualitas. Untuk senter yang tahan air sudah pasti akan mempunyai harga yang lebih mahal. Akan tetapi kita akan puas saat menggunakannya digunung yang basah dan lembab.

7. PISAU

Pisau berguna untuk mempersiapkan makanan, P3K, reparasi, dan di kasus-kasus tertentu digunakan untuk memanjat. Pisau harus mempunyai dua lipatan mata pisau ( jika salah satunya rusak), obeng kembang dan obeng minus, jarum tusuk, dan gunting lipat. Item lain yang bermanfaat meliputi pembuka kaleng dan pembuka botol, serta penjepit. Juga selalu membantu pasangkan tali sebagai pengaman agar tidak terjatuh tanpa kita ketahui.

8. PETA

Tiap-Tiap anggota regu atau individu harus membawa peta topografis yang detail daerah yang dikunjungi. Dan harus membawanya dalam wadah plastik yang tahan air.

9. KOREK API

Pendaki perlu selalu membawa persediaan korek api sebagai persediaan darurat yang disimpan dalam wadah tahan air. Ini adalah sebagai tambahan terhadap persedian lighter atau korek api yang biasa kita bawa.Bagaimanapun juga, persediaan cadangan untuk emergency harus selalu korek api (yang tidak mempunyai kegagalan teknis) Jenis apapun korek api yang kita gunakan, harus selalu di tes kemampuan kerjanya, hindari membawa korek api yang sudah lembab.

10. SUNGLASS DAN SUNSCREEN

Langit yang bersih dan cermelang di pegunungan membuat krim perlindungan matahari menjadi perlu ada pada setiap perjalanan. Seperti yang kita ketahui sukar untuk menghindari matahari ketika berada di atas pegunungan yang terbuka. Sinar ultralviolet di atas ketinggian pegunungan adalah 50% lebih kuat dari pada di permungkaan laut.

G. TIPS MEMILIH BAJU UNTUK TRACKING

Untuk Trekking menyusuri pegunungan atau hutan ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Salah satunya adalah pakaian. Soalnya, pakaian yang kurang tepat dapat mengganggu petualangan, entah Anda menjadi kedinginan atau sebaliknya kepanasan. Bagaimana memilih pakaian yang tepat?

Memilih pakaian untuk petualangan harus disesuaikan dengan iklim dan cuaca pada saat Anda melakukan kegiatan tersebut. Penyesuaian itu menyangkut jenis bahan maupun model yang akan Anda pakai. Apalagi jika Anda bermukim di daerah yang memiliki berbagai musim. Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat Anda jadikan pedoman:

1. Pakaian lapisan dalam

Pakaian tersebut akan bersentuhan langsung dengan kulit Anda. Untuk itu pilihlah baju dari bahan yang mudah menguapkan keringat Anda tanpa menyebabkan Anda merasa basah dan dingin. Kain katun dapat menyerap keringat tetapi tidak mampu menguapkan keringat itu. Untuk hawa dingin gunakan kain dari polypropylene (seperti Capiline, Thermion, Thermax dan Thermastat) dan longjohns. Namun bila cuaca agak panas, Anda dapat mengenakan kain CoolMax, Supplex atau polyester microfiber.

2. Pakaian lapis kedua

Jika hawanya dingin gunakan pakaian dari bahan yang dapat menambah kehangatan tubuh Anda. Pakaian itu bisa berupa pakaian atau celana dari bahan wool, fleece, pile, atau down. Namun bila Anda berjalan pada musim panas, tanggalkan pakaian tersebut karena menambah panas tubuh Anda.

3. Pakaian luar

Pakaian luar ini akan melindungi Anda dari berbagai hal dan juga menghangatkan tubuh Anda. Jaket yang tahan air adalah pakaian yang tepat untuk lapisan luar. Bila musim hujan gunakan pakaian luar dari kain yang memudahkan Anda bernafas seperti Goretex atau Ultrex. Bahan itu memang lebih mahal dibanding jas hujan biasa, tetapi pakaian tersebut akan memberikan kenyamanan yang lebih baik karena bisa menjaga sirkulasi udara dalam tubuh Anda.

Nah, dengan pakaian semacam itu Anda dapat melakukan trekking tanpa merasa kedinginan di saat musim dingin. Dan jika Anda merasa kepanasan Anda tinggal melepas pakaian pada lapis kedua. Bila masih kepanasan juga, Anda tinggal menanggalkan pakain luar. Mudah bukan?